Pengusaha Keluhkan Sulit Akses Modal KUR Belum Tepat Sasaran

Selasa, 30 Desember 2025 | 07:54:34 WIB
Pengusaha Keluhkan Sulit Akses Modal KUR Belum Tepat Sasaran

JAKARTA - Pelaku industri konveksi di Indonesia masih menghadapi kesulitan besar dalam mengakses permodalan, meski pemerintah telah menyediakan skema seperti Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan Kredit Investasi Permanen Kecil (KIPK).

Banyak pelaku usaha kecil yang belum dapat memanfaatkan fasilitas ini karena terbentur persyaratan administratif dan agunan, sehingga program pembiayaan belum sepenuhnya efektif bagi mereka.

Ketua Umum Ikatan Pengusaha Konveksi Bandung (IPKB), Nandi Herdiaman, menegaskan perlunya perbaikan sistem agar dukungan finansial bisa benar-benar menjangkau IKM yang membutuhkan.

Hambatan Administratif dan Agunan Menghalangi Usaha Kecil

Menurut Nandi, sebagian besar anggota IPKB tidak memiliki agunan yang memadai atau catatan keuangan yang rapi, serta pengalaman mengelola usaha berskala besar.

Kondisi ini membuat akses ke pembiayaan formal dari perbankan menjadi sulit, meskipun pemerintah telah menyiapkan skema KUR dan KIPK.

“Program KUR dan KIPK yang disediakan pemerintah tidak dapat dinikmati oleh banyak pelaku usaha kecil menengah karena tidak memenuhi syarat dan ketentuan,” jelas Nandi.

Dampak Pandemi dan Persaingan Produk Impor

Kebutuhan modal bagi IKM konveksi semakin mendesak karena banyak usaha yang gulung tikar sejak pandemi Covid-19.

Selain itu, tekanan pasar datang dari masuknya produk impor ilegal, yang membuat pelaku usaha lokal semakin sulit bertahan dan bersaing.

“Kami berharap pemerintah dapat menciptakan program permodalan yang tepat sasaran, mengingat banyak IKM yang sudah gulung tikar semenjak Covid-19 dan kalah saing dari impor ilegal,” kata Nandi.

Dukungan Modal dan Pelatihan untuk Daya Saing

Nandi menilai kebijakan pemerintah mendorong penggunaan produk dalam negeri sudah berjalan, tetapi perlu diimbangi dengan permodalan dan peningkatan kualitas SDM.

“Market sudah didukung pemerintah untuk domestik, maka dari itu pelaku sudah pasti butuh modal dan SDM yang berdaya saing,” ujar dia.

Selain modal, IPKB mendorong adanya bantuan teknis dan pelatihan agar IKM konveksi mampu berkembang dan bersaing di pasar global.

Terkini

Lonjakan Pengisian Daya EV Capai Rekor Saat Nataru

Selasa, 30 Desember 2025 | 08:37:37 WIB

Pemerintah Pangkas Produksi Nikel Batu Bara Tahun 2026

Selasa, 30 Desember 2025 | 08:37:36 WIB

Target Produksi Minyak di Indonesia Capai Satu Juta Barel

Selasa, 30 Desember 2025 | 08:37:35 WIB