KESEHATAN

Bahaya Mengonsumsi Seblak Setiap Hari untuk Tubuh

Bahaya Mengonsumsi Seblak Setiap Hari untuk Tubuh
Bahaya Mengonsumsi Seblak Setiap Hari untuk Tubuh

JAKARTA - Seblak menjadi salah satu makanan favorit di Indonesia, terutama di kalangan pecinta kuliner pedas. Gurihnya kerupuk yang direndam, aroma kencur yang khas, dan sensasi pedas dari cabai membuat banyak orang ketagihan. Berawal dari Bandung, kini seblak mudah ditemukan di berbagai kota dan bahkan dijadikan camilan sehari-hari.

Namun, meskipun lezat, konsumsi seblak setiap hari bisa menimbulkan berbagai risiko kesehatan. Kombinasi bumbu pedas, kerupuk yang tinggi tepung, dan tambahan MSG membuat kebiasaan ini sebaiknya tidak dilakukan secara rutin. Para pakar kesehatan menekankan pentingnya moderasi agar tubuh tetap aman dari gangguan pencernaan dan masalah metabolisme.

Gangguan Lambung dan Pencernaan

Salah satu risiko utama makan seblak setiap hari adalah gastritis erosif. Dokter spesialis penyakit dalam, Aru Ariadno, menjelaskan, “Makan seblak yang berlebihan apalagi disertai dengan kondisi bumbu yang terlalu pedas atau saat makan kondisi dinding lambung sedang dalam keadaan tidak baik-baik, maka kemungkinan terjadinya gastritis erosif dapat terjadi.”

Gastritis erosif terjadi ketika lapisan pelindung lambung rusak dan menimbulkan luka akibat iritasi dari asam lambung, alkohol, atau bahan kimia lain dalam makanan. Selain itu, kandungan cabai rawit yang tinggi dalam seblak dapat memicu iritasi pada usus, mempercepat pergerakan usus (peristaltik), dan meningkatkan produksi cairan, yang akhirnya memicu diare. Jika kondisi ini sering terjadi, pencernaan terganggu dan tubuh berisiko mengalami dehidrasi.

Gangguan Tidur Akibat Makanan Pedas

Makan seblak yang terlalu pedas terutama menjelang malam juga berpotensi menimbulkan insomnia. Menurut Ira Purnamasari, dosen Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surabaya, konsumsi makanan pedas sebelum tidur dapat membuat perut terasa penuh dan tidak nyaman.

“Hal ini menyebabkan ketidaknyamanan saat berbaring untuk tidur, sehingga menimbulkan gangguan tidur di malam hari (insomnia) yang pada akhirnya menurunkan kualitas tidur,” jelas Ira. 

Kurang tidur akibat kebiasaan makan pedas dapat menurunkan produktivitas, memengaruhi suasana hati, dan meningkatkan risiko gangguan kesehatan jangka panjang, termasuk masalah metabolik dan kardiovaskular.

Efek Natrium dan Risiko Tekanan Darah Tinggi

Bahaya lain dari konsumsi seblak setiap hari berasal dari kandungan kerupuk yang tinggi tepung dan garam, serta tambahan MSG dan bumbu lain yang memperbanyak asupan natrium. Melansir Healthline, konsumsi garam berlebihan membuat ginjal menahan cairan lebih banyak, sehingga bisa menyebabkan pembengkakan atau edema, terutama di tangan dan kaki.

Selain itu, asupan natrium yang tinggi juga dapat meningkatkan tekanan darah. Sodium berlebihan memengaruhi keseimbangan cairan dan tekanan dalam pembuluh darah, sehingga risiko hipertensi meningkat. Hipertensi sendiri merupakan faktor risiko utama penyakit jantung dan stroke. Dengan kata lain, kebiasaan makan seblak setiap hari secara tidak langsung meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular yang serius.

Menjaga Konsumsi Agar Tetap Aman

Meski seblak sangat menggoda untuk dikonsumsi setiap hari, penting bagi masyarakat untuk memperhatikan frekuensi dan porsi. Mengonsumsi seblak sesekali, misalnya beberapa kali dalam sebulan, masih dianggap aman bagi kebanyakan orang. Penting juga untuk memilih varian yang tidak terlalu pedas dan membatasi penggunaan MSG atau tambahan garam berlebih.

Dengan menjaga pola konsumsi, risiko gastritis erosif, gangguan usus, insomnia, edema, dan tekanan darah tinggi dapat diminimalkan. Selain itu, kesadaran akan pola makan yang sehat akan membantu menjaga kesehatan jangka panjang dan mencegah komplikasi serius.

Rekomendasi

Index

Berita Lainnya

Index